Peduli Kesehatan Pengemudi, Polres Wonosobo Gelar Pemeriksaan Gratis Selama Sepekan

WONOSOBO — Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79, Kepolisian Resor Wonosobo menggelar layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi para pengemudi ojek online. Kegiatan ini berlangsung di Klinik Dokkes Polres Wonosobo, Jalan Bhayangkara Nomor 18, Wonosobo, mulai 10 hingga 16 Juni 2025.

Pelaksanaan hari pertama digelar pada Selasa, 10 Juni 2025. Sejak pagi, puluhan pengemudi ojek online mulai berdatangan untuk memanfaatkan layanan ini. Pemeriksaan dibuka pukul 09.00 WIB, dengan pendaftaran ditutup pada pukul 14.00 WIB. Peserta yang sudah mendaftar tetap akan dilayani hingga antrean selesai.

Layanan kesehatan dilakukan oleh tim Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polres Wonosobo yang dipimpin oleh dr. Muhammad Fuad dan drg. Riska Dara Puspita. Pemeriksaan meliputi pengukuran tekanan darah serta evaluasi umum kondisi kesehatan. Jika ditemukan keluhan terkait kesehatan gigi dan mulut, peserta akan dikonsultasikan langsung dengan dokter gigi dari tim yang sama.

Kasi Dokkes Polres Wonosobo, Bripka Mufaik, Amd. Keb., mengatakan kegiatan ini menjadi wujud kepedulian Polres terhadap pekerja sektor informal seperti pengemudi ojek online, yang kerap mengabaikan kesehatan karena tuntutan pekerjaan.

“Di hari pertama ini, antusiasme peserta cukup tinggi. Kami ingin mendorong kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan, terutama bagi mereka yang setiap hari berada di jalanan,” ujar Mufaik.

Ia menambahkan, layanan ini bersifat preventif sekaligus edukatif. Polres Wonosobo menargetkan ratusan pengemudi dapat terlayani selama sepekan pelaksanaan.

Polres Wonosobo Kawal Arus Wisata Dieng Sejak Subuh, Tertibkan Parkir dan Lalu Lintas

Wonosobo – Kepolisian Resor Wonosobo melakukan pengamanan dan pengaturan arus lalu lintas di kawasan wisata Dieng sejak dini hari, Minggu, 8 Juni 2025. Penempatan personel dimulai pukul 04.00 WIB, seiring meningkatnya wisatawan yang ingin menyaksikan matahari terbit dari kawasan Gardu Pandang hingga area atas dataran tinggi Dieng.

Pengamanan dimulai dari Pertigaan Menjer di Pasar Garung hingga titik nol kilometer Dieng, dengan penempatan personel di berbagai titik strategis. Kepadatan kendaraan meningkat signifikan sejak subuh, terutama di sepanjang jalur menanjak menuju kawasan wisata utama.

“Pengaturan arus lalu lintas dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polres Wonosobo, AKP Seno Hartanto, S.H., M.H., untuk memastikan kelancaran akses wisatawan yang naik maupun turun,” ujar salah satu petugas di lokasi.

Tak hanya pengamanan lalu lintas, Polres juga melakukan pembinaan kepada pengendara, khususnya yang memarkirkan kendaraan di tepi jalan. Pembinaan tersebut dipimpin oleh Kasat Binmas Kompol Bambang AS, yang mengarahkan pengemudi agar menggunakan kantong-kantong parkir yang telah disediakan.

“Petugas memberi edukasi langsung agar tidak memarkir kendaraan sembarangan, karena bisa menimbulkan kemacetan dan mengganggu keselamatan pengguna jalan lainnya,” kata Bambang di sela pengamanan.

Selain titik-titik jalan utama, personel juga disiagakan di lokasi-lokasi wisata favorit, seperti Telaga Menjer, Telaga Warna, Kawah Sikidang, dan kompleks Candi Arjuna. Petugas tampak aktif membantu wisatawan, mengarahkan lalu lintas, dan menjaga ketertiban umum.

Langkah antisipatif ini dilakukan menyusul meningkatnya arus kunjungan wisatawan pada akhir pekan dan musim libur sekolah. Dengan medan jalan yang sempit dan menanjak, kawasan Dieng memang memerlukan pengelolaan lalu lintas yang cermat untuk menghindari kemacetan dan kecelakaan.

Polda Jateng Luruskan Isu 11 Ormas: Penindakan Ditujukan pada Oknum, Bukan Organisasi

Polda Jateng, Kab. Boyolali | Polda Jawa Tengah memberikan klarifikasi atas pernyataan yang sempat memicu keberatan dari sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) terkait hasil operasi pemberantasan premanisme dalam rangkaian Operasi Aman Candi 2025. Dalam konferensi pers pada Selasa (3/6/2025) lalu, disebutkan terdapat 11 ormas teridentifikasi memiliki keterkaitan dengan aksi premanisme di wilayah Jawa Tengah.

Hal ini disampaikan Wakapolda Jateng Brigjen Pol Latif Usman dalam sebuah klarifikasi usai menghadiri kegiatan Peletakan Baru pertama pembangunan Gudang Ketahanan Pangan di Boyolali pada Kamis (5/6/2025) siang. Klarifikasi ini disampaikan untuk meluruskan pemahaman publik, khususnya pihak-pihak yang merasa keberatan dengan penyebutan 11 ormas terafiliasi Premanisme dalam konferensi pers sebelumnya.

Waka Polda mengungkap bahwa pihaknya tidak pernah bermaksud menggeneralisasi 11 Ormas tersebut sebagai Premanisme.

“Dimana saat awal pemberitaan konferensi pers hasil Operasi Aman Candi tentang pemberantasan premanisme, ada diksi yang ditangkap berbeda. Oleh sebab itu kami dari Polda Jawa Tengah ingin meluruskan hal tersebut. Dalam pernyataan kami menyebutkan ada 11 ormas yang terafiliasi premanisme. Yang kami maksudkan di sini, yang terafiliasi adalah anggota atau Oknum dari ormas tersebut. Jadi bukan ormasnya, tapi oknum yang mengaku dan menggunakan atribut dari ormas tersebut,” jelasnya.

Wakapolda juga menyampaikan permohonan maaf kepada pihak-pihak yang merasa tersinggung, termasuk di antaranya ormas dan perguruan pencak silat seperti Pagar Nusa, PSHT, dan lainnya. Ia menegaskan kembali bahwa tidak ada upaya untuk menyudutkan organisasi manapun.

“Saya mohon maaf apabila ada kelompok ormas ataupun perguruan pencak silat seperti Pagar Nusa, PSHT, dan ormas lainnya. Yang dimaksudkan di sini adalah oknumnya. Jadi bukan menggeneralisir 11 ormas itu terlibat, tapi oknum anggotanya yang terlibat dalam kegiatan premanisme,” tegasnya.

Ia juga menyinggung beredarnya potongan video konferensi pers di media sosial yang menurutnya tidak menampilkan keseluruhan konteks keterangan. Dalam pengungkapan kasus tersebut, lanjutnya, ada kelompok dan ada individu yang ditindak, dan konteks itu perlu dipahami secara utuh agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Polda Jateng, menurut Brigjen Latif Usman, tetap berkomitmen kuat untuk memberantas aksi premanisme dan menindak tegas siapa pun yang terlibat di dalamnya sesuai hukum yang berlaku. Ia menegaskan bahwa keberhasilan penindakan tidak lepas dari peran serta semua pihak.

“Keterlibatan ormas dan seluruh elemen masyarakat sangat penting dalam upaya memberantas premanisme dan tindakan-tindakan yang meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi masyarakat, untuk terus mendukung dalam upaya tersebut,” ujarnya.

Di akhir pernyataannya, Wakapolda kembali menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan diksi yang menimbulkan salah pemahaman. Ia menegaskan bahwa Polri tidak pernah mengeneralisasi ormas sebagai pelaku kejahatan.

“Sekali lagi saya mohon maaf apabila dalam diksi yang kami sampaikan tersebut ada kesalahan dalam pemahamannya. Saya tegaskan bahwa kami tidak menggeneralisir ormas terlibat premanisme,” tuturnya.

Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkomitmen bersama memberantas premanisme demi menciptakan stabilitas keamanan dan iklim sosial yang kondusif.

“Mari kita berkomitmen bersama bahwa premanisme harus sudah tidak ada lagi di Jawa Tengah. Dengan demikian stabilitas kamtibmas dapat terjaga sehingga pembangunan dan investasi bisa berkembang di Jawa Tengah,” pungkasnya.

Tiga Sapi dan 14 Kambing, Polres Wonosobo Bagikan Kurban untuk Warga dan Ponpes

WONOSOBO – Halaman Polres Wonosobo menjadi lokasi pelaksanaan Sholat Idul Adha 1446 Hijriah pada Jumat pagi, 6 Juni 2025. Sejak pukul 06.00 WIB, ratusan jamaah dari kalangan anggota kepolisian hingga masyarakat Kampung Ngepelan, Wonosobo Barat, mulai memadati area tersebut.

Sholat Id dipimpin oleh Ustad Kamaludin, Imam Utama Masjid Mujahidin Polres Wonosobo. Bertindak sebagai khatib adalah AKP Nur Hasan, S.H., Kasat Intelkam Polres Wonosobo. Dalam khutbahnya, AKP Hasan mengajak jamaah memaknai kurban sebagai bentuk keikhlasan dan rasa syukur atas nikmat rezeki yang telah diberikan Allah SWT.

“Ibadah kurban bukan sekadar ritual, tetapi pengingat untuk berbagi, berbuat kebaikan, dan mencapai kehidupan yang lebih baik. Hewan kurban akan menjadi saksi amal pemiliknya di hari kiamat,” tutur Akp Hasan.

Usai khutbah, Kapolres Wonosobo AKBP M. Kasim Akbar Bantilan, S.I.K., M.M., menyerahkan hewan kurban secara simbolis kepada panitia yang diwakili oleh Ustad Kamaludin. Hewan kurban yang diserahkan terdiri dari tiga ekor sapi dan 14 ekor kambing. Kurban tersebut berasal dari pribadi Kapolres, keluarga, serta anggota Polres Wonosobo.

Ketua panitia kurban, Kompol Deni Wibowo Sri Agung, S.H., mengatakan bahwa daging kurban akan didistribusikan kepada warga sekitar Mapolres, termasuk para buruh gendong, tukang parkir, pemulung, serta tujuh pondok pesantren di wilayah Wonosobo.

“Semangat Idul Adha kami maknai sebagai momentum untuk berbagi kepada sesama, terutama mereka yang membutuhkan,” ujar Deni.

Pelaksanaan kurban di Mapolres Wonosobo berlangsung dengan tertib dan khidmat, mencerminkan semangat kebersamaan antara institusi kepolisian dan masyarakat.

Dukung Swasembada Pangan, Polres Wonosobo Panen Jagung Serentak di Jlamprang

Polres Wonosobo menunjukkan komitmennya dalam mendukung program swasembada pangan nasional dengan turut hadir dalam kegiatan Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II yang berlangsung hari ini (5/6) di Dusun Melaran, Kelurahan Jlamprang, Kabupaten Wonosobo.

Kegiatan panen raya ini merupakan hasil binaan kerja sama antara Polri dengan Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Wonosobo. Sebanyak 1,2 hektare lahan jagung non-eksisting yang tersebar di 15 kecamatan telah ditanam serentak sejak 21 Januari 2025, dan kini memasuki masa panen dengan estimasi hasil sekitar 20 ton jagung.

Kapolres Wonosobo AKBP M. Kasim Akbar Bantilan menyatakan bahwa kehadiran institusinya tidak hanya sebagai bentuk dukungan moril, tetapi juga wujud nyata keterlibatan Polri dalam mewujudkan kemandirian pangan.

“Swasembada pangan bukan hanya menjadi tanggung jawab sektor pertanian semata, namun juga menjadi perhatian serius kami dari Kepolisian. Oleh karena itu, kami siap mendukung dari sisi pengamanan, pengawasan distribusi hasil panen, serta menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif di wilayah pertanian,” ujar Kapolres.

Beliau juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Kerja sama yang kuat antara pemerintah daerah, TNI-Polri, para petani, serta masyarakat luas menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan sektor pertanian.

“Kegiatan panen raya hari ini merupakan momentum penting, bukan hanya sebagai bentuk syukur atas keberhasilan panen, namun juga sebagai bukti ketangguhan para petani dalam menjaga ketahanan pangan,” tambahnya.

Polres Wonosobo juga memberikan apresiasi kepada para petani, penyuluh, dan seluruh pihak terkait atas dedikasi dan kerja keras mereka. Dalam kesempatan tersebut, Kapolres menegaskan komitmen institusinya dalam menjaga ekosistem pertanian agar tetap aman dan produktif.

“Kami siap menjadi penggerak dalam mendukung penuh swasembada pangan menuju Indonesia Emas 2045,” tutupnya.

Sabu di Balik Bungkus Rokok: Pemuda Banjarnegara Dicokok Polisi

WONOSOBO – Malam yang hening di Wonosobo mendadak berubah saat tim Satuan Reserse Narkoba Polres Wonosobo menggelar operasi senyap. Seorang pemuda berinisial M, 21 tahun, warga Kabupaten Banjarnegara, ditangkap atas dugaan kepemilikan narkotika jenis sabu.

Penangkapan berlangsung pada Selasa dini hari, 3 Juni 2025, sekitar pukul 01.45 WIB di kawasan Kalianget, Kabupaten Wonosobo. Lokasi tersebut dikenal sepi pada malam hari, namun malam itu menjadi saksi dari pengungkapan kasus narkotika yang membetot perhatian publik.

Informasi dari masyarakat menjadi pintu masuk. Disebutkan adanya aktivitas mencurigakan di sekitar lokasi yang kerap dijadikan titik pertemuan pengguna narkoba. Tim Satresnarkoba pun bergerak cepat melakukan pengintaian. Hingga akhirnya, seorang pemuda dengan gerak-gerik mencurigakan ditangkap dan kemudian digeledah oleh petugas.

“Dari hasil penggeledahan, kami menemukan satu paket sabu yang disembunyikan dalam bekas bungkus rokok,” ungkap Teguh Sukosso, S.H., M.H., Kepala Satresnarkoba Polres Wonosobo.
Paket sabu itu dikemas rapi: dibungkus plastik klip bening, dimasukkan ke dalam potongan sedotan putih bergaris merah, dililit lakban merah, dan diselipkan ke dalam bungkus rokok Sampoerna Mild. Saat ditemukan, barang haram itu tengah digenggam erat oleh tersangka di tangan kanannya.

Meski jumlahnya hanya 0,7 gram (bruto), polisi tidak menganggap enteng kasus ini. M langsung digelandang ke Mapolres Wonosobo untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dari pemeriksaan awal, Ia mengaku sebagai pengguna.

Namun begitu, aparat kepolisian tetap mendalami kemungkinan keterlibatan pihak lain, termasuk asal usul sabu yang dimilikinya. Tersangka kini dijerat dengan Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun hingga maksimal 12 tahun penjara.

Penangkapan terhadap M turut disaksikan oleh dua warga sipil berstatus pelajar, serta dua personel kepolisian. Polisi telah mengamankan barang bukti, memeriksa para saksi, dan akan segera mengirimkan barang bukti ke Laboratorium Forensik Polda Jawa Tengah.

“Kami juga akan segera melaksanakan gelar perkara guna mengkaji kemungkinan adanya jaringan atau pemasok lain,” tegas Teguh.
Kepolisian menyatakan komitmennya untuk terus menekan peredaran narkotika di Wonosobo, wilayah yang dikenal religius dan agraris, namun mulai terpapar ancaman narkoba di berbagai lini.

“Partisipasi masyarakat sangat penting. Kami mengimbau agar informasi sekecil apa pun segera disampaikan. Narkoba adalah musuh bersama,” tutupnya.

Dekatkan Diri ke Warga, Polres Wonosobo Sambangi Desa Wonosari Lewat Giat Sobo Warg

Dalam rangka mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat, Polres Wonosobo melaksanakan kegiatan “Sobo Wargo” di Desa Wonosari, Kecamatan Kalikajar, pada [Selasa/03]. Kegiatan ini merupakan bentuk pendekatan humanis Polri untuk menyerap aspirasi warga secara langsung dan menjaga stabilitas kamtibmas di wilayah setempat.

Dalam kegiatan tersebut, perwakilan dari Polres Wonosobo berdialog langsung dengan warga, tokoh masyarakat, serta perangkat desa untuk mendengarkan berbagai masukan, keluhan, dan harapan terkait situasi keamanan dan pelayanan kepolisian. Selain itu, masyarakat juga diberikan edukasi mengenai pentingnya peran aktif dalam menjaga lingkungan tetap aman dan kondusif.

Melalui program “Sobo Wargo,” Polres Wonosobo berharap dapat membangun kepercayaan publik, menciptakan sinergi antara masyarakat dan aparat kepolisian, serta mengedepankan penyelesaian masalah secara dialogis di tingkat desa. Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk menyampaikan informasi terkini mengenai program kepolisian yang berkaitan langsung dengan kebutuhan masyarakat

Gelar Operasional dan Anev Bulanan, Polres Wonosobo Tinjau Kinerja Mei 2025

Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas serta mengevaluasi kinerja jajaran, Polres Wonosobo menggelar kegiatan Gelar Operasional (GO) dan Analisa dan Evaluasi (Anev) bulanan untuk periode Mei 2025, bertempat di Aula Mapolres Wonosobo, pada Selasa (06/03).

Kegiatan ini dipimpin oleh Kapolres Wonosobo AKBP M Kasim Akbar Bantilan, S.I.K,. M.M., serta diikuti oleh para Pejabat Utama, Kapolsek jajaran, dan para perwira staf. Dalam pelaksanaannya, Anev membahas capaian kinerja masing-masing satuan fungsi, analisis gangguan kamtibmas, penanganan kasus, hingga evaluasi terhadap kegiatan pelayanan masyarakat.

Melalui kegiatan ini, Polres Wonosobo berupaya memperkuat koordinasi internal serta meningkatkan kualitas pelayanan dan keamanan di wilayah hukum Polres Wonosobo. Diharapkan hasil dari evaluasi tersebut dapat menjadi acuan dalam menentukan strategi yang lebih efektif dan responsif ke depan.

Peringati Hari Lahir Pancasila, Polres Wonosobo Gelar Upacara Dengan Khidmat

Wonosobo – Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, Polres Wonosobo menggelar upacara bendera di halaman Mapolres pada Senin, 2 Juni 2025. Upacara dipimpin oleh Wakapolres Wonosobo, Kompol Agustinus David Putraningtyas, S.Sos., M.H dan diikuti oleh seluruh personel Polres Wonosobo.

 

Dalam amanatnya, Kompol David menegaskan bahwa Pancasila merupakan pondasi utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia menekankan pentingnya menjadikan Pancasila sebagai nilai luhur yang tidak hanya dihafal, tetapi juga diamalkan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam pelaksanaan tugas-tugas kepolisian.

 

“Pancasila adalah komitmen kebangsaan yang menyatukan kita. Sebagai anggota Polri, kita harus menjadi pelopor dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila, mulai dari keadilan sosial, semangat persatuan, hingga menjaga keharmonisan antarumat beragama,” ujarnya.

 

Ia juga mengajak seluruh anggota untuk menjadikan momen Hari Lahir Pancasila sebagai refleksi dan penguatan kembali semangat nasionalisme, terutama dalam menghadapi tantangan tugas ke depan yang semakin kompleks.

 

Upacara berlangsung khidmat dan penuh semangat kebangsaan. Seluruh peserta tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan, mulai dari pengibaran bendera Merah Putih hingga pembacaan teks Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

 

Melalui upacara ini, Polres Wonosobo menegaskan komitmennya untuk terus menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan menjaga stabilitas keamanan di wilayah hukum Wonosobo.

Libur Panjang, Kapolres Wonosobo Pimpin Patroli dan Dirikan Pos Siaga di Obyek Wisata Dieng

Mengantisipasi lonjakan wisatawan pada libur panjang akhir pekan, Kapolres Wonosobo AKBP M. Kasim Akbar Bantilan, S.I.K., M.M. memimpin langsung patroli di jalur wisata menuju kawasan Dieng, Jumat (30/5/2025).

Dalam kegiatan tersebut, Kapolres meninjau sejumlah titik rawan kemacetan dan memastikan kesiapsiagaan seluruh personel di lapangan. Selain itu, satuan kepolisian juga menyiagakan mobil derek di beberapa titik strategis untuk mengantisipasi gangguan lalu lintas akibat kendaraan mogok atau insiden lainnya.

“Libur panjang biasanya diiringi peningkatan arus kendaraan menuju Dieng. Kami sudah siapkan personel dan sarana pendukung, termasuk mobil derek, untuk memastikan kelancaran dan keamanan para wisatawan,” ujar AKBP Kasim Akbar kepada awak media.

Gabungan personel dari berbagai satuan Polres Wonosobo disiagakan di titik-titik rawan kemacetan serta di area obyek wisata untuk memberikan pengamanan, pelayanan, dan pengaturan lalu lintas. Sejumlah pos siaga dan titik layanan terpadu juga telah didirikan di lokasi-lokasi strategis untuk mendukung kelancaran arus kendaraan serta memberi bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Kapolres mengimbau kepada para pengunjung agar selalu berhati-hati, mematuhi rambu lalu lintas, serta mengikuti arahan petugas di lapangan.

“Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga ketertiban dan keselamatan selama liburan. Persiapan kendaraan juga penting agar perjalanan tetap aman dan nyaman,” pungkasnya.

Langkah preventif ini dilakukan sebagai komitmen Polres Wonosobo dalam memberikan pelayanan terbaik dan menjamin kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke Dieng selama libur panjang ini.