Rapat koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Wonosobo digelar di Pendopo Belakang Bupati Wonosobo, Rabu (1/10/2025) pagi. Agenda tersebut membahas langkah antisipasi terhadap potensi permasalahan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini tengah berjalan di daerah.
Bupati Wonosobo, H. Afif Nurhidayat, S.Ag., memimpin rapat yang turut dihadiri jajaran pejabat daerah, mulai Sekretaris Daerah Drs. One Andang Wardoyo, M.Si., Kapolres AKBP M. Kasim Akbar Bantilan, S.I.K., M.M., Dandim 0707 Letkol Inf. Yoyok Suyitno, S.Sos., Ketua Pengadilan Negeri Estafana Purwanto, S.H., M.H., Wakil Ketua DPRD Faqih Ahmad, S.E., Ketua MUI Wonosobo Dr. KH. Mukhotob Hamzah, M.M., Pimpinan OPD Kab. Wonosobo / Dinkes, dihadiri jugaPerwakilan BGN Kab. Wonosobo, Sdri. Santika.
Dalam paparannya, Bupati Afif menegaskan MBG harus berjalan optimal dan seluruh penerima manfaat di Wonosobo dapat merasakan dampaknya. Ia juga meminta seluruh tim terkait untuk bergerak cepat, termasuk melakukan inspeksi mendadak ke Satuan Penyedia Pangan Gizi (SPPG) agar terjamin standar kebersihan serta kelayakan bahan pangan. “Penerima manfaat harus 100 persen. Semua jalannya program akan kita awasi dengan ketat,” ujarnya.
Upaya pengawasan itu ditunjang kerja sama antara Dinas Kesehatan Wonosobo dengan tim MBG. Pendampingan dilakukan secara rutin, mulai dari penataan ruang dapur, sanitasi, pemeriksaan bahan baku, gizi, hingga proses pengolahan dan distribusi makanan. Perwakilan Badan Gizi Nasional, Santika, menambahkan pemerintah daerah juga telah menyiapkan kantor MBG sebagai pusat koordinasi agar pengawasan bisa dilakukan lebih cepat dan terintegrasi.
Kapolres Wonosobo, AKBP M. Kasim Akbar Bantilan, menekankan perlunya kolaborasi seluruh stakeholder untuk mencegah terjadinya kasus keracunan makanan. Ia menyebut pengawasan dan pendampingan berkelanjutan menjadi kunci keberhasilan program. “Alhamdulillah di Wonosobo sudah ada sinergi antara MBG dan Dinas Kesehatan, sehingga langkah pencegahan bisa dilakukan sejak awal,” ungkapnya.
Hingga saat ini, terdapat 23 dapur operasional MBG di Wonosobo yang semuanya telah mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Mulai pekan depan, jumlah tersebut akan diperluas dengan tambahan 70 dapur baru. Selain itu, dilakukan pula uji kualitas air dan pelatihan keamanan pangan bagi penjamah makanan untuk memastikan makanan yang disajikan aman, bergizi, dan sesuai standar kesehatan.
Meski demikian, rapat juga menyoroti adanya kendala operasional, terutama terkait pasokan bahan baku akibat cuaca ekstrem. Kerusakan pada sayuran dinilai berpotensi mengganggu distribusi dan meningkatkan biaya operasional. Pemerintah daerah diminta menyiapkan langkah mitigasi agar menu yang disajikan tetap memenuhi standar gizi meski pasokan terganggu.
Melalui rapat koordinasi ini, Forkopimda Wonosobo menegaskan komitmennya menjaga kelancaran program MBG agar berjalan tepat sasaran. Pemerintah daerah bersama TNI, Polri, dan stakeholder lainnya sepakat memperkuat pengawasan, sehingga masyarakat Wonosobo dapat menerima manfaat program tanpa hambatan maupun risiko kesehatan.