Samapta Polres Wonosobo Kawal Kompetisi Liga 2, Situasi Tetap Terkendali

Wonosobo – Jajaran Satuan Samapta Polres Wonosobo melaksanakan pengamanan jalannya Kompetisi Sepak Bola Liga 2 Kabupaten Wonosobo Tahun 2025 yang digelar di Lapangan Jlamprang, Kecamatan/Kabupaten Wonosobo, pada Kamis (13/11/2025).

Pengamanan dilakukan sejak pukul 13.00 WIB dengan diawali apel persiapan. Personel kemudian disebar di sejumlah titik sekitar area pertandingan guna memastikan kegiatan berlangsung tertib dan aman. Kehadiran petugas juga bertujuan memberikan rasa nyaman kepada pemain, panitia, maupun para penonton yang hadir.

Dalam pelaksanaan tugasnya, personel Samapta memantau jalannya pertandingan serta memberikan imbauan kepada masyarakat untuk selalu menjaga ketertiban dan keamanan bersama. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk dukungan Polres Wonosobo terhadap penyelenggaraan kompetisi olahraga yang berlangsung di wilayahnya.

Pertandingan hari itu mempertemukan CreoZ FC dan Purnama FC, yang berakhir dengan skor 3–1. Seluruh rangkaian kegiatan kompetisi berjalan aman, tertib, dan kondusif hingga selesai.

Berantas Narkoba, Satresnarkoba Wonosobo Gagalkan Peredaran Ribuan Obat Keras Siap Edar

Wonosobo – Satresnarkoba Polres Wonosobo kembali berhasil mengungkap kasus penyalahgunaan psikotropika dan obat-obatan keras di wilayah hukumnya. Dua orang tersangka diamankan di Jalan Raya Selomerto–Balekambang pada Rabu (5/11/2025).

Kasat Narkoba Polres Wonosobo, AKP Teguh Sukosso, menjelaskan bahwa kedua tersangka masing-masing berinisial JP (28), warga Banyumas, dan RAJ (27), warga Wonosobo. “Keduanya berstatus sebagai pengedar sekaligus pemakai. Bahkan, tersangka JP diketahui pernah menjalani hukuman atas kasus psikotropika pada tahun 2022 di Lapas Purwokerto,” ujarnya.

Penangkapan tersebut berawal dari informasi masyarakat mengenai maraknya peredaran obat keras di wilayah Kabupaten Wonosobo. Menindaklanjuti laporan itu, petugas Satresnarkoba melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan kedua pelaku beserta sejumlah barang bukti.

Dari hasil penggeledahan, polisi menyita ribuan butir pil berlogo Y dalam kemasan botol, 980 butir pil berlogo Y dalam plastik klip, 950 butir pil berlogo SF, ratusan butir Tramadol, serta puluhan butir Alprazolam dan Atarax Alprazolam. Selain itu, turut diamankan satu unit telepon genggam, satu unit sepeda motor, dan sejumlah wadah kemasan obat.

“Terhadap kedua tersangka, penyidik menerapkan Pasal 62 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, serta Pasal 435 dan 436 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara,” terang AKP Teguh.

Saat ini, Satresnarkoba Polres Wonosobo masih melakukan pengembangan untuk menelusuri kemungkinan adanya jaringan lain yang terlibat dalam peredaran obat keras tersebut.

“Kami juga telah mengantongi sasaran peredaran dari kedua pelaku. Saat ini masih terus kami dalami untuk mencegah meluasnya peredaran obat-obatan terlarang, demi melindungi generasi bangsa dari dampak penyalahgunaan narkoba.” tambahnya

AKP Teguh juga mengimbau masyarakat, khususnya kalangan muda, agar tidak tergiur dengan tawaran penggunaan atau penjualan obat keras tanpa izin. “Jika mengetahui adanya peredaran obat terlarang di lingkungan sekitar, segera laporkan kepada pihak kepolisian terdekat atau melalui Call Center Polri 110 yang aktif 24 jam,” pesannya.

“Terima kasih kepada masyarakat dan rekan media yang terus mendukung upaya kepolisian dalam memerangi penyalahgunaan narkoba dan obat keras di wilayah Kabupaten Wonosobo,” tutupnya.

POLSEK WATUMALANG BERSAMA KELOMPOK TANI SIDO MAJU GELAR PANEN RAYA JAGUNG DI DESA KURIPAN

Dalam rangka mendukung program pemerintah di bidang ketahanan pangan, Polsek Watumalang Polres Wonosobo bersama Kelompok Tani (Poktan) Sido Maju melaksanakan kegiatan panen raya jagung di lahan pertanian Desa Kuripan, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo, pada Rabu (12/11/2025) pukul 09.00 WIB.

Kegiatan panen tersebut dipimpin oleh Kapolsek Watumalang AKP Jumali Gala Briyo, didampingi Bhabinkamtibmas Desa Kuripan Briptu Restu, serta personel BBKTM Polsek Watumalang. Turut hadir Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Watumalang Bapak Ratno dan Ketua Poktan Sido Maju Bapak Teguh.

Adapun panen raya dilakukan di lahan seluas kurang lebih 1 hektare, dengan bibit jagung komposit jenis Hibrida F1 Bisi 2. Dari hasil panen diperoleh produksi yang optimal dan berkualitas baik. Jagung hasil panen tersebut akan dimanfaatkan sebagai pakan ternak bagi anggota Poktan Sido Maju, sehingga mampu menekan biaya pakan serta meningkatkan kemandirian kelompok tani.

Kapolsek Watumalang AKP Jumali Gala Briyo menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk sinergi antara pihak kepolisian dengan masyarakat dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional di tingkat desa.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat membantu masyarakat, khususnya para petani, untuk terus berinovasi dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan serta pakan ternak di wilayahnya,” ungkap Kapolsek.

Sementara itu, Ketua Poktan Sido Maju Bapak Teguh mengapresiasi pendampingan dari pihak kepolisian dan PPL Kecamatan Watumalang yang telah memberikan motivasi serta dukungan teknis kepada petani sejak masa tanam hingga panen.

Dengan adanya kegiatan panen raya ini, diharapkan kerja sama antara aparat kepolisian dan masyarakat terus terjalin erat guna memperkuat ketahanan pangan dan mendorong kesejahteraan petani di wilayah Kabupaten Wonosobo.

Serdik SPPK Sespim Polri Angkatan ke-2 Laksanakan KKP di Tiga Polda, Lakukan Kegiatan Humanis untuk masyarakat

Pekanbaru – Sebanyak 63 peserta didik Sekolah Pengembangan Profesi Kepolisian (SPPK) Angkatan ke-2 melaksanakan Kuliah Kerja Profesi (KKP) pada tanggal 11 hingga 14 November 2025. Kegiatan ini berlangsung serentak di tiga wilayah, yakni Polda Riau, Polda Kepulauan Riau, dan Polda Sumatera Selatan. Di Polda Riau KKP diikuti oleh 21 orang peserta didik.

Pada tahun ini, KKP mengangkat topik strategis bertajuk “Kepemimpinan Digital Dihadapkan pada Era Post Modern dan Era Post Truth.” Tema tersebut diangkat untuk menjawab tantangan kepemimpinan Polri di tengah disrupsi teknologi dan derasnya arus informasi publik yang sering kali dipengaruhi oleh fenomena post-truth, di mana persepsi publik lebih kuat dibentuk oleh opini dan emosi ketimbang fakta objektif.

Dalam acara penyambutan di Aula Tribrata Polda Riau yang dipimpin Wakapolda Riau Brigjen Pol. Jossy Kusumo, S.H., M.Han., menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan tersebut.

“ Merupakan sebuah kehormatan bagi kami dapat menerima serdik yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Profesi. Sejalan dengan semangat Presisi, Polda Riau senantiasa mengedepankan nilai-nilai humanisme dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Wakapolda Riau dalam sambutannya. (Rabu 12/11/2025)

Brigjen. Jossy menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi sarana strategis pembentukan karakter personel Polri di masa depan, sekaligus wadah pembelajaran nyata bagi peserta didik dalam menghadapi dinamika sosial di era digital.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap para peserta didik dapat memahami langsung realitas sosial di lapangan, berinteraksi dengan masyarakat, serta menumbuhkan empati sosial dan kemampuan adaptif yang kuat,” tambahnya.

Sementara itu, dalam sambutannya Supervisor KKP Polda Riau, Brigjen Pol. Nurcholis, S.Ik, M.Si., menegaskan bahwa kegiatan KKP bertujuan untuk menyiapkan calon pemimpin Polri masa depan yang berpikir sistemik, berjiwa empatik, dan berintegritas tinggi.

“Kepemimpinan Polri di masa depan harus mampu membaca arah perubahan lingkungan strategis dan mengelola dinamika sosial di tengah masyarakat digital. Sehingga harus mampu berpikir sistemik, berjiwa empatik, serta mampu membuat keputusan berbasis data dan moralitas,” kata Brigjend Pol. Nurcholis

“Kepemimpinan digital tidak hanya berbicara terkait penggunaan teknologi, tetapi tentang bagaimana memimpin dengan integritas di tengah derasnya arus informasi dan opini publik. Para peserta SPPK harus menjadi pionir dalam membangun kepercayaan publik melalui komunikasi yang transparan, inovatif, dan berkeadilan,” tambahnya.

Sebagai bentuk tindakan nyata, pada KKP ini juga akan dilaksanakan rangkaian kegiatan bakti kesehatan, bakti sosial serta penanaman pohon di wilayah Polsek Lima Puluh Polresta Pekanbaru.

Kegiatan KKP ini diharapkan mampu membentuk Serdik SPPK menjadi pimpinan Polri yang unggul secara teknis dan manajerial, visioner, adaptif, dan berjiwa sosial tinggi. Dengan berlandaskan kepemimpinan bermoral dan teknologi, lulusan SPPK siap menggerakkan transformasi Polri menuju organisasi modern, terpercaya, dan berdaya saing tinggi menghadapi tantangan keamanan di era digital guna mewujudkan cita-cita Indonesia Maju.

Polres Wonosobo Tangani Kasus Penjualan Merica Oplosan, Dua Pelaku Ditangkap

WONOSOBO – Jajaran Polsek Sapuran, Polres Wonosobo, mengamankan dua orang warga asal Cirebon, Jawa Barat, yang diduga mengedarkan merica oplosan di Pasar Sapuran, Selasa pagi, 11 November 2025.

Kasus tersebut terungkap setelah seorang pembeli melaporkan adanya kejanggalan pada butiran merica yang baru saja dibelinya. Setelah diperiksa, diketahui bahwa produk tersebut bukan merica murni melainkan campuran bahan lain.
Menindaklanjuti laporan tersebut, petugas Polsek Sapuran langsung mendatangi lokasi dan mengamankan dua terduga pelaku berinisial SP (32) dan SA (38), beserta sejumlah barang bukti.

Barang bukti yang berhasil diamankan antara lain tujuh bungkus merica oplosan masing-masing seberat satu kilogram, bahan pembuat merica dari sagu seberat kurang lebih lima kilogram, satu buah stapler warna biru beserta isi, serta 37 kantong plastik merek BADER yang digunakan untuk mengemas produk tersebut.
Kasubsi Penmas Humas Polres Wonosobo, Aiptu Nanang Wibowo, membenarkan adanya penanganan kasus tersebut.
“Benar, Polsek Sapuran telah mengamankan dua orang terduga pelaku asal Cirebon yang kedapatan menjual merica oplosan. Barang bukti telah diamankan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Aiptu Nanang.
Ia menambahkan, saat ini penyidik masih mendalami keterangan kedua pelaku untuk mengetahui asal usul barang serta cara pembuatan bahan oplosan tersebut.

“Kronologi pembelian dan proses peracikan masih dalam pemeriksaan. Petugas juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait guna memastikan kandungan bahan yang digunakan,” jelasnya.
Polres Wonosobo mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam membeli bahan kebutuhan dapur serta tidak segan melapor apabila menemukan produk mencurigakan di pasaran.
“Masyarakat bisa segera menghubungi Polsek terdekat, anggota kepolisian yang dikenal, atau melalui Call Center Polri 110 yang aktif selama 24 jam apabila menemukan kejadian serupa atau membutuhkan bantuan dari pihak kepolisian,” pungkas Aiptu Nanang.

Petugas Polsek dan Unit Identifikasi Polres Wonosobo Olah TKP Penemuan Pria Meninggal Dunia

Polsek Wonosobo dan Unit Identifikasi Olah TKP Pria Tewas Gantung Diri di Rumah Kos

Wonosobo – Personel Polsek Wonosobo bersama Unit Identifikasi dan SPKT Polres Wonosobo mendatangi lokasi kejadian ditemukannya seorang pria berinisial HFT yang meninggal dunia diduga akibat gantung diri di jemuran lantai dua rumah kos di wilayah Wonosobo Barat, Kecamatan/Kabupaten Wonosobo, pada Senin (10/11).

Kapolsek Wonosobo, Kompol Sunaryono, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh istri korban yang kemudian meminta bantuan warga sekitar untuk melaporkan kejadian itu ke Polsek Wonosobo. Menindaklanjuti laporan tersebut, petugas segera mendatangi lokasi guna melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan awal.

“Petugas telah melakukan olah TKP bersama Unit Identifikasi dan SPKT Polres Wonosobo. Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo untuk pemeriksaan medis,” jelas Kompol Sunaryono.

Dari hasil pemeriksaan dokter, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Pihak keluarga yang diwakili oleh ibu kandung korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan membuat surat pernyataan menolak dilakukan autopsi.

Polres Wonosobo Refleksikan Semangat Kepahlawanan Lewat Upacara Hari Pahlawan Nasional

WONOSOBO – Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional tahun 2025, Polres Wonosobo menggelar upacara bendera yang berlangsung khidmat di halaman Mapolres Wonosobo, Senin (10/11). Upacara dipimpin oleh Wakapolres Wonosobo Kompol Agustinus David Putraningtyas, yang membacakan amanat Menteri Sosial Republik Indonesia.

Dalam amanatnya, Wakapolres mengajak seluruh peserta upacara untuk meneladani semangat juang dan nilai luhur para pahlawan bangsa. Ia menegaskan bahwa dari para pahlawan, masyarakat dapat belajar tentang kesabaran dalam berjuang, semangat mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya, serta pandangan jauh ke depan demi kemakmuran generasi penerus.

“Darah dan air mata mereka adalah doa yang tak pernah padam. Menyerah berarti meninggalkan amanah kemanusiaan,” ujar Wakapolres.
Ia juga menegaskan bahwa perjuangan masa kini tidak lagi dilakukan dengan bambu runcing, melainkan melalui ilmu, empati, dan pengabdian untuk membela yang lemah serta memperjuangkan keadilan sosial.

Lebih lanjut, Wakapolres menyampaikan pesan Menteri Sosial bahwa semangat para pahlawan harus terus dihidupkan melalui Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan ketahanan nasional, pendidikan, keadilan sosial, dan pembangunan manusia Indonesia yang sehat dan berdaya

Layanan Samsat Fleksibel, Warga Wonosobo Kini Bisa Bayar Pajak di Malam dan Akhir Pekan

WONOSOBO – Satlantas Polres Wonosobo terus menghadirkan inovasi pelayanan publik melalui pelaksanaan Samsat Malam dan Samsat Weekend, yang digelar di halaman Kantor Samsat Wonosobo pada Sabtu malam (8/11/2025) dan Minggu pagi (9/11/2025). Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang sosialisasi penggunaan aplikasi Samsat Digital Nasional (Signal) untuk mendorong masyarakat beralih ke layanan digital pembayaran pajak kendaraan bermotor.

Kasat Lantas Polres Wonosobo, AKP Seno Hartanto, S.H., M.H., mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen Polres Wonosobo dalam memberikan pelayanan yang adaptif dan mudah dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Kami berupaya menghadirkan pelayanan yang fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Melalui Samsat Malam dan Weekend, warga yang sibuk bekerja di hari kerja tetap dapat menunaikan kewajibannya membayar pajak kendaraan. Sementara aplikasi Signal menjadi langkah menuju pelayanan publik yang serba digital,” ungkapnya.

Pada pelaksanaan Samsat Malam, pelayanan dilakukan oleh anggota Satlantas Polres Wonosobo bersama staf UPPD dan Bank Jateng. Petugas melayani pengesahan STNK tahunan serta pembayaran pajak satu tahunan, disertai pendampingan langsung kepada warga dalam penggunaan aplikasi Signal. Selama kegiatan berlangsung, tercatat 20 objek pajak berhasil dilayani dengan lancar.

Keesokan harinya, tim kembali membuka Samsat Weekend di lokasi yang sama. Dengan format pelayanan yang lebih santai, kegiatan ini turut menarik perhatian masyarakat yang beraktivitas pagi di sekitar area kota. Dalam kegiatan ini, petugas melayani 30 objek pajak, sekaligus memberikan edukasi langsung mengenai cara registrasi dan transaksi digital melalui aplikasi Signal.

AKP Seno menjelaskan, kegiatan ini juga sejalan dengan program nasional Polri Presisi yang menekankan pelayanan publik berbasis teknologi dan transparansi.

“Kami ingin masyarakat semakin terbiasa memanfaatkan layanan digital agar proses administrasi kendaraan menjadi lebih mudah, cepat, dan bebas antre. Ini juga bagian dari upaya mendukung pembangunan daerah melalui kesadaran membayar pajak tepat waktu,” ujarnya.

Kegiatan berlangsung dengan tertib dan lancar. Masyarakat yang datang menyambut positif program ini karena dinilai memudahkan mereka dalam mengurus administrasi kendaraan tanpa harus mengorbankan waktu kerja. Satlantas Polres Wonosobo berencana melanjutkan kegiatan serupa secara rutin sebagai bagian dari pelayanan publik yang inovatif dan humanis.

Jaga Situasi Kondusif, Satsamapta Polres Wonosobo Gelar Patroli di Sejumlah Titik Strategis

WONOSOBO – Personel Satsamapta Polres Wonosobo melaksanakan kegiatan Patroli Dialogis, Cek, dan Kontrol di sejumlah titik strategis wilayah Kabupaten Wonosobo, Jumat (8/11/2025).
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya preventif dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Lokasi yang menjadi sasaran patroli meliputi Terminal Mendolo, Pasar Kertek, serta kawasan permukiman seperti Perumahan Purnamandala dan Perumahan Madukoro Asri.
Dalam kegiatan tersebut, petugas melakukan pemantauan situasi, berdialog dengan masyarakat, pedagang, serta petugas keamanan setempat guna menyerap informasi terkait potensi gangguan kamtibmas.

Kasat Samapta Polres Wonosobo, AKP Nuryawan Eko Ramdani menjelaskan bahwa patroli dialogis merupakan langkah humanis kepolisian untuk menjalin komunikasi langsung dengan warga.
“Melalui dialog, kami bisa mendengar langsung keluhan maupun masukan dari masyarakat, sehingga potensi gangguan keamanan dapat segera diantisipasi,” ujarnya.

Selain memastikan situasi aman dan kondusif, personel juga mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap tindak kejahatan, terutama di area publik seperti terminal dan pasar.
Warga pun diharapkan segera melapor apabila menemukan hal mencurigakan di lingkungan sekitar.

Dengan kegiatan patroli rutin ini, diharapkan tercipta rasa aman dan nyaman di tengah masyarakat serta memperkuat sinergi antara Polri dan warga dalam menjaga keamanan wilayah Kabupaten Wonosobo.

Sinergi Petugas dan Warga, Gotong Royong Bersihkan Longsoran di Lereng Surengede

WONOSOBO – Tim Siaga Bencana Alam Polres Wonosobo bersama personel Satsamapta, Kapolsek Kejajar beserta anggota, serta warga masyarakat dan relawan Desa Surengede bergotong-royong melakukan pembersihan material tanah longsor di pemukiman warga Desa Surengede, Kecamatan Kejajar, Jumat (7/11/2025).

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kejadian tanah longsor yang terjadi pada Kamis (6/11/2025) sekira pukul 17.00 WIB, di pekarangan rumah milik Muslem (71), seorang buruh tani warga Dusun Surengede RT 08/01. Material longsoran menimpa rumah milik Abib Musoleh (36) yang berada tepat di bawahnya di RT 07/01 Desa Surengede.

Longsoran dengan ketinggian sekitar 30 meter dan lebar 5 meter itu terjadi akibat kondisi geografis wilayah berupa lereng perbukitan, curah hujan yang tinggi, serta struktur tanah yang labil.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, pemilik rumah mengalami kerugian materiel sekitar Rp15 juta.

Tim gabungan yang terdiri dari personel Polres Wonosobo, Polsek Kejajar, dan masyarakat sekitar segera melakukan pembersihan material tanah dan batu yang menutup sebagian halaman dan dinding rumah korban.

Kapolsek Kejajar, AKP Abror menyampaikan apresiasi atas sinergi antara petugas dan masyarakat dalam penanganan bencana.
“Kehadiran Polri di tengah masyarakat merupakan wujud tanggung jawab dan kepedulian terhadap situasi kebencanaan. Kami mengimbau agar warga tetap waspada, terutama yang tinggal di wilayah rawan longsor,” ujarnya.

Dengan kerja sama yang solid antara petugas, warga, dan relawan, proses pembersihan material longsor dapat diselesaikan dengan aman dan tertib.