Polri Campus Creator Competition 2023 Jadi Ajang Generasi Muda Berkreasi

Jakarta. Kadiv Humas Polri membuka Awarding Night Polri Campus Creator Competition 2023 di Auditorium Mutiara STIK Lemdiklat Polri, Jakarta Selatan. Kompetisi kreasi digital ini telah diikuti oleh 147 mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Kadiv Humas Polri menyatakan, ajang ini di laksanakan salah satunya merupakan rangkaian Hari Jadi Ke-72 Humas Polri dan juga berawal dari kesadaran Polri akan ruang lingkup digital yang semakin luas. Oleh karenanya, ruang digital harus dimanfaatkan secara lebih positif.

Sebagaimana arahan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, Polri tak hanya menjadi pengayom dan pelindung masyarakat, tetapi juga turut andil mewujudkan Indonesia Emas. Dalam mewujudkan hal itu, generasi muda menjadi penerus bangsa yang akan menggoncang dunia dengan kreativitasnya.

“Dalam era yang serba digital saat ini, Polri terus berupaya untuk menyalurkan bakat-bakat digital yang dimiliki generasi muda melalui program-program positif, sehingga dapat membantu program pemerintah dalam menumbuhkan kembangkan sumber daya manusia Indonesia,” ujar Kadiv Humas, Selasa (3/10/23).

Menurut Kadiv Humas, terlebih saat tahun politik ini, ruang digital harus dimanfaatkan secara positif untuk mencegah terjadinya perpecahan.

Lebih lanjut Kadiv Humas menerangkan, kompetisi kreasi di ruang digital ini diharapkan dapat mengasah, meningkatkan, dan merangkul generasi muda untuk semakin membuat konten-konten kreatif. Tak dipungkiri, banyak gagasan yang hadir dalam ruang-ruang digital menjadi inspirasi Polri untuk lebih mewujudkan Korps Bhayangkara yang PRESISI.

Kepada seluruh peserta yang telah mengikuti kompetisi ini, ujar Kadiv Humas, apresiasi setinggi-tingginya dihaturkan. Diharapkan, dari sini lahir generasi penerus bangsa yang kreatif.

“Saya berharap nantinya para peserta dapat terus mengisi ruang digital dengan konten-konten positif serta menginspirasi generasi muda lainnya agar ruang digital dapat terjaga dan terpelihara dengan baik,” jelas Kadiv Humas.

Berikut pemenang dalam Polri Campus Creator Competion 2023:

Juara I – Muhammad Dhanial Multazam Juara II – Jose Pedros Sare Mbake
Juara III – Sufi Syafili
Juara Favorit – Cindy Wulan Mustika
Hadiah Hiburan
– Rois Al Amien Abdillah
– Jaka Purnama
– Wilitama Tantosa
– Benny B Hendri
– Gloria Cindy Estefan
– Muhammad Naufal Al Majid

Kemudian diberikan penghargaan kepada juri, yakni:
– Kendra Paramita (Ilustrator dan Desainer Senior Tempo)
– Kadek Arini (Travel Vlogger)
– IPTU Prisma Permana Pamin Bag PK
Ro Mulmed Divhumas Polri)

Peduli Kesehatan, Humas Polres Wonosobo Gelar Donor Darah Peringati HUT KE – 72

Polres Wonosobo melaksanakan kegiatan donor darah sebagai bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun Humas Polri yang ke-72 tahun. Kegiatan ini diadakan sebagai wujud kepedulian Polres Wonosobo terhadap kesehatan masyarakat dan sebagai bentuk dukungan terhadap perayaan HUT Humas Polri.

Donor darah yang dilaksanakan pada hari ini, Senin (2/10), bertempat di PMI Kabupaten Wonosobo dan diikuti oleh personel seksi humas,  Polsek jajaran dan wartawan mitra Polres Wonosobo.

Kasubsi PIDM Sihumas Bripka Aditya Sukmawanto menyampaikan pentingnya peran Polri dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat serta mengajak semua pihak untuk berpartisipasi dalam kegiatan donor darah ini

“Kegiatan donor darah ini tidak hanya sebagai peringatan HUT Humas Polri ke-72, tetapi juga sebagai upaya kita bersama untuk membantu sesama melalui penyediaan darah yang sangat diperlukan bagi pasien yang membutuhkan,” kata Adit.

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya Polres Wonosobo dalam menjalin hubungan yang lebih erat dengan masyarakat, menunjukkan bahwa kepolisian selalu siap untuk memberikan bantuan dan dukungan dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang kesehatan.

Acara donor darah ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri sendiri dan membantu sesama melalui aksi sosial seperti donor darah. Polres Wonosobo juga berencana untuk terus menggelar kegiatan-kegiatan positif lainnya dalam rangka memperkuat kemitraan dengan masyarakat.

Perwira Polres Wonosobo Jadi Irup di Sekolah, Cegah Aksi Bullying dan Kekerasan

Polres Wonosobo mengambil langkah dalam upaya pencegahan aksi bullying dan kekerasan di sekolah dengan melibatkan sejumlah Kasat dan Kanit dalam kegiatan inspektur upacara di beberapa sekolah di Kabupaten Wonosobo. Langkah ini diambil untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari tindakan kekerasan.

Pada hari Senin (2/10), Kasat Binmas, AKP Bambang bertindak sebagai inspektur upacara di SMP N 2 Wonosobo. Dalam sambutannya, AKP Bambang memberikan pesan bahwa bullying dan kekerasan di sekolah adalah perbuatan yang tidak dapat ditoleransi dan harus dihentikan.

“Kita harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi semua orang. Bullying dan kekerasan tidak hanya merugikan korban, tetapi juga seluruh komunitas sekolah,” ujar AKP Bambang.

Tak hanya Kasat Binmas, sejumlah perwira diantaranya Kasat Lantas, AKP Ginandra juga bertindak sebagai irup di SMK N 1 Wonosobo. Kaur Bin Ops Satlantas, Kanit Laka Satlantas, Kanit Regident Satlantas serta Kanit Kamsel Satlantas juga menjadi irup di sejumlah sekolah.

Selain memberikan pesan kamtibmas, Polres Wonosobo juga memberikan informasi tentang cara melaporkan tindakan bullying atau kekerasan yang mungkin terjadi di sekolah. Kasat Binmas menekankan pentingnya para siswa dan guru untuk berani melaporkan insiden tersebut kepada pihak sekolah atau pihak berwenang.

Tak hanya itu, AKP Ginandra berbicara tentang pentingnya saling menghormati dan mendukung satu sama lain di sekolah saat menjadi irup di SMKN 1. Ia juga menyoroti dampak negatif yang dapat timbul dari tindakan kekerasan, seperti depresi dan rendahnya prestasi belajar.

Kepala sekolah dari beberapa sekolah yang menerima kunjungan perwira Polres Wonosobo ini menyambut baik langkah yang diambil Polres Wonosobo dan berharap dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menghentikan bullying dan kekerasan di sekolah.

Kapolres Wonosobo, AKBP Eko Novan, menuturkan bahwa Polres Wonosobo berkomitmen untuk mendukung pendidikan yang aman dan tanpa tindak kekerasan.

“Dengan melibatkan perwira polisi dalam kegiatan seperti ini, kami berharap dapat memberikan contoh yang baik dan menginspirasi para siswa untuk bertindak dengan bijak dan menghindari tindakan kekerasan,” ujar Kapolres.

Inisiatif seperti ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah konkret dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus bullying dan kekerasan di sekolah-sekolah Wonosobo. Dengan kerjasama antara pihak sekolah, pihak berwenang, dan masyarakat, diharapkan lingkungan belajar yang aman dan positif dapat terwujud.

 

Polda Jateng Gelar Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

POLDA JATENG – KOTA SEMARANG | Polda Jawa Tengah menggelar Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi memimpin upacara yang digelar di Mapolda Jateng pada hari Minggu, (1/10/2023) pagi.

Bertemakan Pancasila Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Maju, upacara peringatan berlangsung khidmat ditandai dengan mengheningkan cipta, pembacaan teks Pancasila, Pembukaan UUD 1945 serta pembacaan ikrar.

Usai kegiatan upacara, Kapolda Jateng melalui Kabidhumas Kombes Pol Satake Bayu Setianto mengungkapkan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Polri untuk menjaga keutuhan dan keberlangsungan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia.

“Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang senantiasa dijunjung tinggi dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Kabidhumas.

Dengan menggelar upacara peringatan, dirinya berharap dapat menjadi pengingat bagi setiap anggota Polri untuk selalu berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila dalam setiap langkah pengabdiannya.

Dirinya juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, terutama persatuan dan kesatuan bangsa. Menurutnya, hal ini sangat penting agar tidak terjadi perpecahan atau polarisasi di tengah masyarakat meski berbeda pilihan dalam Pemilu 2024 mendatang.

“Dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila diharapkan kita dapat menjaga persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat sehingga Pemilu 2024 dapat berjalan aman dan damai seperti harapan kita bersama,” pungkasnya.

Polres Wonosobo Gelar Upacara Hari Kesaktian Pancasila

Polres Wonosobo menggelar upacara Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Oktober dengan penuh khidmat di halaman Mapolres pada Minggu (1/10).

Upacara yang dimulai pukul 08.00 WIB ini dihadiri oleh seluruh personel Polres Wonosobo dan sejumlah pejabat utama Polres Wonosobo, yang dipimpin langsung oleh Kapolres Wonosobo, AKBP Eko Novan Prasetyopuspito S.I.K.,M.Si.

Dalam sambutannya, Kapolres Wonosobo mengingatkan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Ia menekankan bahwa Pancasila adalah ideologi yang mengikat seluruh rakyat Indonesia dalam keberagaman dan persatuan.

“Kita harus selalu mengingat dan menghormati perjuangan para pahlawan yang telah gugur demi Pancasila. Hari Kesaktian Pancasila adalah momen yang tepat untuk kita mengingat kembali nilai-nilai luhur Pancasila dan berkomitmen untuk menjaganya,” ujar Kapolres.

Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Polres Wonosobo ini merupakan bagian dari upaya untuk memupuk semangat cinta tanah air, persatuan, dan kesatuan, sekaligus sebagai pengingat bagi generasi muda akan pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara.

Restorative Justice Jadi Efek Jera Pelaku Pencuri Sawit di Simalungun

Simalungun. Polres Simalungun kembali menerapkan restorative justice dalam kasus tindak pidana pencurian sawit di PT Perkebunan Nusantara IV (PT PN IV). Pencurian sawit itu tak pernah dimediasi sejak 2022.

Kapolres Simalungun AKBP Ronald Sipayung mengatakan, restorative justice menjadi penyelesaian 61 kasus pencurian sawit. Langkah penyelesain itu dilakukan untuk memperbaiki hubungan masyarakat dengan PTPN IV.

“Jadi adapun kita rencanakan seperti itu yang pertama itu penekanannya untuk menjalin hubungan yang baik dengan pihak BUMN khususnya PTPN IV,” ujar Kapolres, Jumat (29/9/23).

Kapolres mengatakan, alasan utama para tersangka nekat mencuri sawit lantaran desakan kebutuhan ekonomi. Hal itu menjadi salah satu alasannya menerapkan restorative justice di kasus tersebut.

“Restoratif Justice yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang positif, korban dan terlapor sudah saling memaafkan dan tersangka diberi hukuman sanksi berupa kegiatan bakti sosial,“ jelas Kapolres.

Suhartono, salah satu tersangka, mengungkapkan permohonan maafnya di hadapan seluruh pihak yang hadir. Bahkan ia berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi.

“Saya menyesal dan memohon maaf kepada keluarga, perusahaan dan juga masyarakat, saya berjanji tidak mengulanginya lagi,” ungkap suhartono.

Restorative justice ini dihadiri juga oleh tokoh agama setempat. Para tokoh agama pun menyambut baik mediasi ini.

“Tak ada orang yang tidak pernah melakukan kesalahan, dan kesempatan untuk berubah selalu ada. Yang terpenting adalah komitmen untuk tidak mengulanginya dan memiliki niatan yang kuat untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” jelas tokoh agama yang juga hadir dalam kegiatan tersebut.

Dalam Restoratif Justice massal kali ini, pihak pelapor meminta agar tersangka diberikan sanksi sosial seperti membersihkan tempat ibadah dan perkantoran.

Polri Gandeng Ustaz Das’ad Latif untuk Mendorong Pemilu Damai

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menggandeng para ulama untuk meredam isu-isu negatif yang berkaitan dengan Pemilu 2024. Salah satunya yakni ustaz kondang, Das’ad Latif.

Polri berupaya menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif dan mencegah polarisasi yang kemungkinan terjadi pada saat Pemilu 2024 mendatang. Pasalnya, akan banyak isu-isu SARA dan juga provokasi di media sosial yang dapat mengganggu persatuan dan kesatuan Bangsa

Sebagai perwakilan dari Polri, Wakabareskrim Irjen Asep Edi Suheri menemui Ustaz Das’ad Latif di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (28/9/2923) kemarin. Jenderal bintang dua yang mendapat amanat sebagai Kepala Operasi Nusantara Cooling System’ (Kaops NCS) meminta petuah dari ustaz yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan.

“Alhamdulillah, Ustaz Das’ad Latif bersedia membantu tugas Polri,” kata Irjen Asep Edi dalam keterangannya, Jumat (29/9/2023).

Selain itu, Asep menuturkan, bahwa Ustaz Das’ad Latif juga bersedia melakukan safari dakwah. Bahkan, akan menjembatani dengan tokoh-tokoh agama lainnya untuk membantu tugas Polri dalam cooling system.

“Ustaz juga akan berdakwah dan menjembatani dengan tokoh-tokoh agama di wilayah yang menjadi atensi dan eskalasi tinggi terkait kerawanan dalam rangkaian Pemilu 2024,” tandasnya.

Irjen Asep juga berharap kepada masyarakat Indonesia untuk menjaga persatuan dan kesatuan, kendati berbeda pilihan dalam Pemilu 2024 mendatang.

Polri memberikan bantuan pengobatan korban perundungan, Kasus Diproses HukuM

CILACAP – Polda Jateng – Pasca kasus perundungan siswa sekolah di wilayah Kab. Cilacap, Polri dalam hal ini Polresta Cilacap terus melakukan pengembangan kasus tersebut di lingkungan SMP 2 Cimanggu Cilacap. Polresta Cilacap membuka “Layanan Hotline terkait kasus perundungan anak-anak di cilacap”.

“Silahkan anak-anak yang menjadi korban bullying maupun orang tuanya melaporkan kepada Polresta Cilacap dengan contact person 081227575594,” ujar Kapolresta Cilacap Kombes Pol Fannky Ani Sugiharto (Jumat, 29/09/2023).

Kapolresta Cilacap menambahkan, Polri memberikan bantuan pembiayaan pengobatan dan perawatan korban, Untuk meringankan beban keluarga korban bullying FF (13 th).

“Saat ini siswa FF yang menjadi korban perundungan dirujuk di RS di Purwokerto untuk menjalani perawatan insentif, Semoga korban cepat sembuh dan bisa beraktivitas Kembali,” imbuh Kombes Pol Fannky Ani Sugiharto, Kapolresta Cilacap.

Sementara itu Kabidhumas Polda Jateng menjelaskan Polri berkomitmen terhadap kasus dengan korban perempuan dan anak-anak, Dalam kasus perundungan di wilayah Cilacap pihaknya berkomitmen kasus ini diselesaikan melalui proses hukum.

“Pelaku di Proses hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Stefanus Satake Bayu

Kabidhumas juga menghimbau kepada masyarakat khususnya para orangtua untuk intens menjaga dan mengawasi anak-anaknya agar tidak terjerumus kedalam pergaulan yang merusak maupun ikut-ikutan aksi yang dapat merugikan apalagi sampai menimbulkan korban.

“Mari bersama kita jaga generasi penerus bangsa dengan memberikan perhatian yang lebih dan pengawasan bersama untuk mencegah aksi perundungan atau Bullying karena dampaknya tidak hanya secara fisik namun dapat menggangu Kesehatan mental Korban,” pungkas Kabidhumas.

Tingkatkan Keamanan Jelang Sholat Jumat, Polwan Polres Wonosobo Lakukan Patroli Ke Masjid- Masjid

Polwan dari Polres Wonosobo telah meningkatkan langkah-langkah keamanan di berbagai masjid di wilayah ini sebagai persiapan menjelang pelaksanaan Sholat Jumat. Patroli intensif ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para jemaah dalam melaksanakan ibadah.

 

Dalam upaya menjaga ketertiban dan keamanan selama Sholat Jumat, Polwan Polres Wonosobo berpatroli di sejumlah masjid yang akan menjadi tempat ibadah masyarakat setempat. Tindakan ini juga bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada jemaah yang berkumpul di masjid-masjid tersebut.

 

Aipda Lifiana selaku senior polwan mengungkapkan, “Kami mengambil langkah ini sebagai tindakan preventif guna memastikan bahwa pelaksanaan Sholat Jumat berjalan dengan aman dan lancar. Kami berkoordinasi erat dengan pengurus masjid dan komunitas setempat dalam upaya ini.”

 

Selain memastikan keamanan, Polwan Polres Wonosobo juga memberikan himbauan kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga ketertiban selama pelaksanaan Sholat Jumat. Mereka mengingatkan jemaah untuk berhati – hati saat memarkirkan kendaraannya maupun menyimpan barang bawaannya.

 

Patroli dan pengamanan di masjid-masjid menjelang Sholat Jumat adalah salah satu langkah proaktif yang diambil oleh Polres Wonosobo untuk menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah tersebut. Polisi tetap berkomitmen untuk melindungi dan melayani masyarakat dengan baik, terutama dalam konteks kegiatan keagamaan yang penting ini.

Viral Kasus Perundungan anak di Cilacap, Polisi tangani sesuai dengan aturan yang berlaku

Semarang – Polda Jateng – Beredar Video aksi perundungan dan penganiayaan yang dilakukan siswa SMP di Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, viral di media sosial, Polisi telah menangkap pelakunya.

Kapolresta Cilacap Kombes Pol Fannky Ani Sugiharto, S.I.K., M.Si dalam keterangan pers menyatakan kasus tersebut sudah ditangani pihak kepolisian.

“Kejadian pada hari Selasa (26/9) kemarin. Pihaknya langsung melakukan Penyidikan dan mengamankan 5 Orang, 3 orang diperiksa sebagai saksi dan 2 orang sebagai pelaku,” kata Kombes Pol Fannky Ani Sugiharto, Rabu (27/9).

Sementara itu Kabidhumas Polda jateng Kombes. Pol. Stefanus Satake Bayu Setianto, SIK.,MH. Menghimbau kepada masyarakat apabila melihat potensi kerawanan kamtibmas di sekitarnya agar segera melapor ke petugas Polri terdekat supaya cepat ditindak lanjuti sedini mungkin guna mencegah terjadinya aksi kejahatan.

“silahkan apabila ada indikasi gangguan kamtibmas maupun aksi kriminalitas di sekitarnya misal penganiayaan atau pengeroyokan untuk segera lapor ke kantor polisi terdekat dan masyarakat tolong jangan mudah terpancing emosi dan jangan sampai main hakim sendiri karena akan timbul permasalahan baru ” ujar kabidhumas.

Terkait Kasus di Cilacap, Polri telah melakukan Langkah-langkah terkait peristiwa video viral aksi perundungan anak sekolah dan telah di tangani oleh Kepolisian sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

“Dikarenakan pelaku maupun korban masih anak sehingga mendapat perhatian khusus termasuk dalam penanganannya akan melibatkan stake holder terkait ” imbuh Kabidhumas.

Kabidhumas menyayangkan peristiwa tersebut dan berharap orang tua dapat mengawasi perilaku dan pergaulan anak anak, sehingga tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang melawan hukum.

“Kami juga berkomitmen mencegah dan memberantas tindakan perundungan anak supaya tidak terjadi lagi, harapan nya kejadian serupa tidak terulang di wilayah Jawa Tengah, namun mari kita bersama sama mulai dari tingkat keluarga, masyarakat dan sekolah untuk lebih mempunyai sense of crisis atau kepekaan terhadap perilaku anak anak di sekitar kita ” pungkas Kabidhumas.